Senin, 25 Mei 2015

Transfornation - Dari Sampah Menjadi Berkah

Pendahuluan

Banyaknya sampah di Indonesia merupakan masalah yang serius. Sampah non-organik seperti plastik, botol, lampu bekas tidak bisa diuraikan secara biologis. Salah satu cara untuk mengurangi sampah non organik adalah dengan mendaur  ulang sampah tersebut menjadi barang lain yang mempunyai nilai guna.

Hari 1 - Workshop

Dalam acara charity TRANSFORNATION yang diselenggarakan oleh Binus Square dan Binus Square Student Community (BSSC) bekerja sama dengan Komunitas LUMINTU untuk memberikan training pada mahasiswa Binus bagaimana cara mendaur ulang sampah. Workshop diadakan pada tanggal 15 May 2015 di Binus Square. Pada workshop ini saya membuat robot dari sampah






Peralatan yang digunakan antara lain: gunting baja, lem tembak, cat pilox, gergaji besi
Bahan yang digunakan: lampu bekas, botol bekas, pena bekas, CD tak terpakai, bola plastic dan PCB elektronik bekas

Setelah robot di rangkai, robot pun kemudian di cat menggunakan pilox.
Tantangan paling besar adalah kreativitas dan imaginasi untuk membuat robot. Selain itu perlu extra hati-hati saat menggunakan lem tembak karena panas. Tapi overall workshopnya sangat seru dang a nyangka banget sampah bisa dibuat menjadi robot-robot yang keren. Salut buat komunitas lumintu #lumintu

Hari 2 - Buat Robot di Yayasan Hati Suci

Pada hari kedua acara TRANSFORNATION teman-teman dari LUMINTU bersama mahasiswa Binus pergi mngunjungi yayasan Hati Suci. Tujuan kami adalah untuk berbagi pengetahuan tentang mendaur ulang sampah.

Di yayasan Hati Suci ada 43 anak, masing-masing anak mendapat mentor 1-2 orang mahasiswa. Saya dan +Vena Sushmita mementori Wiken. Dia berumur 10 tahun. Kami membuat robot yang kayak tank.





Hari 3 - Buat Skenario Cerita

Pada hari ketiga (Minggu, 17 May 2015) kami dibagi dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok harus menyiapkan satu scenario cerita yang berhubungan dengan robot-robotnya.

Kelompok kami membuat cerita tentang showroom robot. Showroomnya berisi robot-robot hebat yang dijual untuk menjaga umat manusia dari kejahatan.

Pembuatan showroom memanfaatkan kardus bekas untuk bentuk bangunannya. Untuk aksesoris lainnya menggunakan sampah-sampah bekas sepeti sendok, pena, kertas, tutup botol, botol plastic dll. Karena keterbatasan waktu pembuatan showroom robot di lanjutkan oleh anak-anak yayasan Hati Suci.






Hari 4 - Presentasi

Pada hari keempat (24 May 2015), tepatnya 1 minggu setelah hari ketiga saya sangat terkejut melihat hasil kerja anak-anak di yayasan Hati Suci. Mereka melakukan finishing yang sangat detail. Mereka menambahkan orang-orangan dari kertas, kaca mika sebagai tangga dll.

Sembelum acara resmi ditutup panitia meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil karyanya. Kami pun menceritakan showroom buatan kami dengan senang dan bangga. 






Dari acara ini saya belajar banyak hal. Saya belajar bahwa sampah tidak sekedar barang sisa tapi sampah adalah bahan baku untuk membuat sebuah kreasi. Sekian terima kasih


Tidak ada komentar:

Posting Komentar