Pendahuluan
Banyaknya sampah di Indonesia merupakan masalah yang serius. Sampah non-organik seperti plastik, botol, lampu bekas tidak bisa diuraikan secara biologis. Salah satu cara untuk mengurangi sampah non organik adalah dengan mendaur ulang sampah tersebut menjadi barang lain yang mempunyai nilai guna.Hari 1 - Workshop
Dalam acara charity TRANSFORNATION yang diselenggarakan oleh Binus Square dan Binus Square Student Community (BSSC) bekerja sama dengan Komunitas LUMINTU untuk memberikan training pada mahasiswa Binus bagaimana cara mendaur ulang sampah. Workshop diadakan pada tanggal 15 May 2015 di Binus Square. Pada workshop ini saya membuat robot dari sampah
Peralatan yang digunakan antara lain: gunting baja, lem
tembak, cat pilox, gergaji besi
Bahan yang digunakan: lampu bekas, botol bekas, pena bekas,
CD tak terpakai, bola plastic dan PCB elektronik bekas
Setelah robot di rangkai, robot pun kemudian di cat
menggunakan pilox.
Tantangan paling besar adalah kreativitas dan imaginasi untuk
membuat robot. Selain itu perlu extra hati-hati saat menggunakan lem tembak
karena panas. Tapi overall workshopnya sangat seru dang a nyangka banget sampah
bisa dibuat menjadi robot-robot yang keren. Salut buat komunitas lumintu
#lumintu
Hari 2 - Buat Robot di Yayasan Hati Suci
Pada hari kedua acara TRANSFORNATION teman-teman dari LUMINTU bersama mahasiswa Binus pergi mngunjungi yayasan Hati Suci. Tujuan kami adalah untuk berbagi pengetahuan tentang mendaur ulang sampah.
Di yayasan Hati Suci ada 43 anak, masing-masing anak mendapat mentor 1-2 orang mahasiswa. Saya dan +Vena Sushmita mementori Wiken. Dia berumur 10 tahun. Kami membuat robot yang kayak tank.
Hari 3 - Buat Skenario Cerita
Pada hari ketiga (Minggu, 17 May 2015) kami dibagi dalam
kelompok-kelompok. Setiap kelompok harus menyiapkan satu scenario cerita yang
berhubungan dengan robot-robotnya.
Kelompok kami membuat cerita tentang showroom robot.
Showroomnya berisi robot-robot hebat yang dijual untuk menjaga umat manusia
dari kejahatan.
Pembuatan showroom memanfaatkan kardus bekas untuk bentuk
bangunannya. Untuk aksesoris lainnya menggunakan sampah-sampah bekas sepeti
sendok, pena, kertas, tutup botol, botol plastic dll. Karena keterbatasan waktu
pembuatan showroom robot di lanjutkan oleh anak-anak yayasan Hati Suci.
Hari 4 - Presentasi
Pada hari keempat (24 May 2015), tepatnya 1 minggu setelah
hari ketiga saya sangat terkejut melihat hasil kerja anak-anak di yayasan Hati
Suci. Mereka melakukan finishing yang sangat detail. Mereka menambahkan
orang-orangan dari kertas, kaca mika sebagai tangga dll.
Sembelum acara resmi ditutup panitia meminta setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil karyanya. Kami pun menceritakan showroom buatan
kami dengan senang dan bangga.
Dari acara ini saya belajar banyak hal. Saya belajar bahwa sampah tidak sekedar barang sisa tapi sampah adalah bahan baku untuk membuat sebuah kreasi. Sekian terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar